welcome to silvy's page all .. enjoy it ! (febrina silvy armatika dewi 4EA01 npm 12211785)

Minggu, 29 Desember 2013

Manfaat Memelihara Kucing

Anda pasti tidak asing dengan kucing.Ya, kita sering sekali menemui kucing dimana pun kita berada baik dilingkungan rumah maupun area kampus, kucing merupakan hewan yang sangat mudah ditemui, kucing juga merupakan hewan jinak dan akrab dengan manusia, kucing juga merupakan hewan yang sangat lucu mengingat ukurannya yang tidak terlalu besar dan dipenuhi bulu-bulu halus dan lebat begitulah gambaran kucing.
Kucing, Felis silvestris catus, merupakan bahasa latinnya.
Kucing menjadi sahabat manusia karena mereka friendly dan dapat bercengkrama dengan baik tanpa perlu takut digigit tau dicakarnya apabila mereka telah kenal baik dengan kita.Bahkan, tidak sedikit orang yang memelihara kucing lebih dari 1 dirumahnya karena kecintaannya kepada hewan yang fluffy tersebut.Berikut artikel yang saya temukan mengenai manfaat memelihara kucing ..


Ketika manusia berfikir hal hal apa saja yang bisa membuat mereka lebih sehat, mereka tidak pernah menghitung kami para kucing sebagai salah satu asset kesehatan mereka. Khususnya para pemilik kami kaum kucing, mereka tidak sadar kalau kami bisa membuat mereka lebih sehat. Untung ada sekelompok manusia yang disebut peneliti dan professor pada akhirnya menemukan dan mengumumkan ada 17 keuntungan dari memelihara kami, penasaran apa saja 17 hal itu ? berikut aku bahas satu satu buat mommy dan daddy sekalian

  1. Rendahnya terkena resiko penyakit jantung. Jadi kalau manusia memelihara kucing akan lebih kecil kemungkinannya menderita atau meninggal karena penyakit jantung. Sebuah penelitian dari “University of Minnesota” menemukan bahwa sekitar 30%-40% manusia yang tidak memiliki kucing akan lebih ada kecenderungan meninggal karena penyakit jantung daripada yang memiliki kucing. =^__^= (Waaaaw.. kagum kagum… red). Dan apakah manusia yang memiliki Anjing juga mempunyai keuntungan seperti ini juga? Dan berdasarkan penelitian mereka “TIDAK” tetapiiiiiii… ada benefit lain bagi para manusia yang memiliki anjing (berdasarkan dari benefit benefit itu, udaaah pelihara aja semuaaa.. red)
  2. Mengurangi resiko serangan jantung. Hiii yang ini lebih seram lagi, jadi manusia yang memelihara kucing kecil kemungkinannya meninggal mendadak karena serangan jantung.
  3. Meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Memiliki kucing dapat meningkatkan system kekebalan tubuh manusia. Perasaan yang manusia rasakan saat terkait atau ada hubungannya dengan kami kaum kucing membantu meningkatkan system kekebalan tubuh manusia kami. Kami tau loh saat manusia kami sedang sakit, dan datang menghampiri mereka untuk memberikan rasa nyaman, menolong kalian agar merasa lebih baik dan hal itu yang menyebabkan ada peningkatan system imun pada diri manusia (Kereeeeen kaaaan.. red)
  4. Menurunkan tingkat kesempatan tumbuh kembang Alergi. Untuk mommy and daddy yang memiliki bayi biasanya malah menjauhkan kami dari bayinya. Ternyata itu salah besar looh.. karena ternyata kami dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap alergi pada bayi dan anak anak. Ada beberapa penelitian yang mengatakan bahwa bayi yang tinggal dengan binatang khususnya kucing dan anjing “yang lebih mungkin memicu alergi” akan menyebabkan meningkatkan system kekebalan tubuh si bayi dari alergi sejak dini (aku yakin bagian ini pasti banyak yang langsung copy paste hehe.. red)
  5. Membantu mencegah asma pada anak. Jadi selain mencegah alergi berkembang, kami juga bisa mencegah asma, ngga asal cuap cuap loh karena sudah ada penelitiannya juga. Jika manusia manusia kecil itu sudah berinteraksi dengan kami sejak dini, itu bisa membantu menjauhkan mereka dari sejumlah penyakit gangguan saluran pernafasan. (*Tepuk kaki depan… red)
  6. Menurunkan tekanan darah. Manusia dapat mengurangi tekanan darahnya dengan berdekatan dengan kucing. Hanya dengan membelai belai kami maka manusia akan tenang dan tekanan darahnya turun. Menurut “State University of New York” manusia yang memiliki hewan peliharaan tekanan darahnya akan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak memiliki hewan peliharaan.
  7. Menurunkan trigliserida. Manusia dapat menurunkan trigliserida dengan berolah raga dan memakan lebih sedikit karbohidrat, tetapi ternyata itu bukansatu satu satunya hal yang dapat dilakukan untuk menurunkan trigliserida. Beberapa study membuktikan bahwa dengan memelihara kucing dapat menurunkan trigliserida dan meningkatkan system kesehatan tubuh. Disamping itu tentunya olahraga dan juga makan makanan sehat juga harus tetap dilaksanakan. (Triglycerides adalah bentuk yang paling umum dari lemak yang kita makan)
  8. Menurunkan kolesterol dalam darah. Apakah Mommy dan Daddy sekalian ada yang punya masalah sama kolesterol dan mencoba menurunkannya ? Jika iya, cobalah memelihara kami, dan sampaikan juga kepada kerabat terdekat kalian yang punya masalah yang sama :p Sebuah study tahun 2006 di Kanada menunjukan bahwa memiliki kucing sebenarnya lebih EFEKTIF dalam menurunkan kadar kolesterol daripada obat obatan yang dirancang untuk tujuanyang sama. (ADOPSI kucing, simpan uang kalian semua yang tadinya diperuntukan beli obat obatan.. red)
  9. Mengurangi resiko Stroke. Kemungkinan terkena penyakit stroke merupakan suatu hal yang menakutkan. Jika mommy dan daddy takut terkena penyakit ini coba deh mengadopsi kaum kami karena terbukti kami bisa mengurangi resiko mommy dan daddy sekalian terkena stroke. Sebuah penelitian di “University of Minesota” menemukan bahwa manusia yang memiliki kucing dapat mengurangi resiko terkena stroke sampai dengan 1/3. (Berterima kasihlah kepada kaum kami duhai manusiaku sayang, karena begitulah cara kami membalas kasih sayang kalian.. red)
  10. Mengurangi Stress. Memiliki seekor kucing dapat membuang stress jauh dari kehidupan manusianya. Setiap manusia yang memiliki kami akan memperoleh banyak manfaat psikologis, dan memperoleh cara terbaik untuk menghilangkan stress. Dengan merawat kami, bermain dengan kami, membiarkan kami meringkuk di kakimu dapat membuat kalian merasa lebih baik dan melupakan stress yang sedang kalian alami (Kami adalah obat paling alami tanpa efek samping.. red)
  11. Mengurangi kecemasan. Kami, para kucing tidak hanya mengurangi tingkat stress kalian tetapi juga mengurangi kecemasan yang berlebihan. Membelai dan bermain dengan kami menghadirkan sana santai, senang dan tenang. (Nikmati cinta tanpa syarat dari kami, bye bye stress.. bye bye cemas.. red)
  12. Meningkatkan Mood. Dalam banyak kasus, berinteraksi dengan hewan peliharaan dapat membantu memperbaiki mood, ini juga berlaku untuk kalian yang memelihara kami loooh.. Yup, kami membantu para manusia kami merasa lebih baik, meningkatkan suasana hati. Jadi jika sedang mencoba memperbaiki suasana hati carilah kami =^__^=
  13. Meringankan Depresi. Memiliki kami juga dapat meringankan depresi. Meskipun kami tidak bisa menyembuhkan depresi looh ya, tetapi kami merupakan pengalihan perhatian terbaik yang pernah cat’s owner miliki sehingga dapat mengurangi depresi. Cinta yang kami berikan kepada kalian bisa menentramkan hati dan pikiran. Jadi kalau mommy dan daddy depresi, kami siap bertempur bersama kalian dalam memerangi si depresi (btw, depresi itu siapa yah ?.. red)
  14. Meringankan Autisme. Austisme ditandai oleh kesulitan dalam berinteraksi social dan berkomunikasi. Manusia yang autis memiliki kesulitan cara berkomunikasi dengan cara yang sama dengan manusia lain lakukan. Memiliki kucing benar benar dapat membantu dalam kasus ini, Ada looh sukses storynya dimana kami berperan besar dalam meringankan autism dan membantu penderitanya bisa berkomunikasi. Dan juga kami memang digunakan beberapa manusia untuk meringankan kondisi ini.
  15. Mengurangi Kesepian. (I love this part.. red) banyak manusia kesepian yang menemukan bantuan dengan memiliki kucing, bersahabat dengan kami membuat manusia menemukan arti hidup dan tidak kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi. Jadi buat Mommy dan Daddy yang kerjaannya “galau” terus.. tidak ada salahnya mulai mengadopsi kaum kami (Tapi nanti kalau sudah tidak galau kami jangan dibuang yah, jangan jadi kacang lupa kulit gitu ah.. red). Selain itu rasa kesepian dapat membuat orang gelap mata, berpola piker negative dana hal hal mengerikan lainnya, jadi ADOPSI lah ADOPSI lah *Jeritjerit pakai toa
  16. Berkurangnya kunjungan ke Dokter. Manusia yang memiliki kucing melakukan kunjungan ke dokter lebih sedikit dibanding yang tidak memiliki kucing atau hewan peliharaan lainnya. Studi juga menunjukan bahwa rumah jompo yang memungkinkan kucing sebagai bagian dari terapi pengobatan, akan dapat menekan biaya yang dikeluarkan mereka untuk obat obatan, dibandingkan dengan rumah jompo yang tidak menggunakan kucing sebagai media terapi. (Uwaaaaww, go cats.. red)
  17. Hidup Lebih Lama. Kami memberikan sejumlah manfaat yang membuat manusia kami hidup lebih lama, meliputi bentuk interaksi social, dan manfaat manfaat yang sudah aku jelaskan diatas. Jadi intinya adalah… kalau mau hidup lebih lama, ayo donk ADOPSI dan miliki cinta tanpa syarat yang kami berikan 
Dan berikut pula 5 keuntungan memelihara kucing :

1.Pintar
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh para pemilik kucing di Inggris menyebutkan bahwa orang yang memiliki kucing cenderung lebih cerdas dari pemilik anjing. Hal ini diteliti berdasarkan skor tingkat intelektual (IQ) dan pengetahuan. Keuntungan memelihara kucing, menjadikan pemiliknya lebih teliti dan pintar.
2. Lingkungan Sehat
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2009 menyatakan bahwa kucing memiliki jejak kaki dengan kandungan karbon yang lebih sedikit daripada anjing. Hal ini disebabkan karena kucing lebih gemar memakan ikan daripada biskuit hewan yang berupa sayur beraroma daging sapi.
3. Melewati Waktu Galau
Ternyata memilihara kucing pun dapat mengobati galau loh. Berbeda dengan anjing, kucing lebih merespons suara yang keluar dari mulut majikannya. Sehingga ketika sang majikan membutuhkan teman berbicara, kucing pun dengan setia mendengarkan dan merespons dengan suara khas mereka.
4. Mendapatkan Jodoh
Seorang lelaki yang belum punya pacar atau istri, segeralah memelihara kucing. Karena berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan di Inggris, sebanyak 82 persen perempuan menyukai laki-laki yang memiliki hewan peliharaan. Dan 90 persen perempuan menyatakan bahwa laki-laki yang memiliki kucing lebih baik daripada yang memiliki anjing. 
5. Kesehatan Jantung
Keuntungan memiliki kucing lainnya adalah tidak membuat majikannya stres. Berbeda dengan anjing, kucing lebih mudah untuk dirawat dan dipelihara. Sebuah penelitian mengungkapkan 30 persen pemilik kucing hidup lebih sehat karena terhindar dari serangan jantung ataupun stroke
Bahkan, kehadiran kucing dapat menenangkan majikan dan bahkan para tetangga sekitar, berbeda dengan anjing yang gemar menggonggong dan melolong.

Nah bagaimana ? masih berpikir berulang kali untuk memelihara hewan lucu nan menggemaskan satu ini ?? :P

Sumber :
 http://katakincess.blogspot.com/2012/01/17-manfaat-kesehatan-dari-memelihara.html
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/hobi/13/07/13/mptubw-lima-keuntungan-memelihara-kucing
 

Kepribadian, Nilai dan Gaya Hidup

A. KEPRIBADIAN
Kepribadian merupakan ciri watak seorang individu yang konsisten yang mendasari perilaku individu. Kepribadian sendiri meliputi kebiasaan, sikap, dan sifat lain yang kas dimiliki seseorang. Tapi kepribadian berkembang jika adanya hubungan dengan orang lain. Dasar pokok dari perilaku seseorang adalah faktor biologis dan psikologisnya. Kepribadian sendiri memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri aktual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
B. NILAI
Nilai (value) merupakan kata sifat yang selalu terkait dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu yang menyertai kata tersebut. Nilai adalah sebuah konsep yang abstrak yang hanya bisa dipahami jika dikaitkan dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu. Pengkaitan nilai dengan hal-hal tertentu itulah yang menjadikan benda, barang atau hal-hal tertentu dianggap memiliki makna atau manfaat. Benda purbakala dianggap bernilai karena berguna bagi generasi penerus untuk mengetahui sejarah masa lampau kita. Video tape recorder, meski secara teknis kondisinya masih baik, dianggap manfaatnya sudah hilang karena sudah susah mengoperasikannya mengingat kaset yang seharusnya menjadi komplemen video tape tersebut tetidak bisa lagi diperoleh di pasaran, semuanya tergantikan oleh VCD. Dengan demikian yang dimaksudkan dengan nilai adalah prinsip, tujuan, atau standar sosial yang dipertahankan oleh seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) karena secara intrinsik mengandung makna.
C. GAYA HIDUP
Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall & Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utama dalam kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono (1989) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep diri. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang berlaku. Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya hidup global dan lain sebagainya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup
Menurut pendapat Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) gaya hidup seseorang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh individu seperti kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.Lebih lanjut Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2 faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal yaitu sikap, pengalaman, dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi (Nugraheni, 2003) dengan penjelasannya sebagai berikut :
a. Sikap
Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan terhadap suatu objek yang diorganisasi melalui pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku. Keadaan jiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan lingkungan sosialnya.
b. Pengalaman dan pengamatan
Pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam tingkah laku, pengalaman dapat diperoleh dari semua tindakannya dimasa lalu dan dapat dipelajari, melalui belajar orang akan dapat memperoleh pengalaman. Hasil dari pengalaman sosial akan dapat membentuk pandangan terhadap suatu objek.
c. Kepribadian
Kepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu.
d. Konsep diri
Faktor lain yang menentukan kepribadian individu adalah konsep diri. Konsep diri sudah menjadi pendekatan yang dikenal amat luas untuk menggambarkan hubungan antara konsep diri konsumen dengan image merek. Bagaimana individu memandang dirinya akan mempengaruhi minat terhadap suatu objek. Konsep diri sebagai inti dari pola kepribadian akan menentukan perilaku individu dalam menghadapi permasalahan hidupnya, karena konsep diri merupakan frame of reference yang menjadi awal perilaku.
e. Motif
Perilaku individu muncul karena adanya motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan terhadap prestise merupakan beberapa contoh tentang motif. Jika motif seseorang terhadap kebutuhan akan prestise itu besar maka akan membentuk gaya hidup yang cenderung mengarah kepada gaya hidup hedonis.
f. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambar yang berarti mengenai dunia.
Adapun faktor eksternal dijelaskan oleh Nugraheni (2003) sebagai berikut :
a. Kelompok referensi
Kelompok referensi adalah kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Kelompok yang memberikan pengaruh langsung adalah kelompok dimana individu tersebut menjadi anggotanya dan saling berinteraksi, sedangkan kelompok yang memberi pengaruh tidak langsung adalah kelompok dimana individu tidak menjadi anggota didalam kelompok tersebut. Pengaruh-pengaruh tersebut akan menghadapkan individu pada perilaku dan gaya hidup tertentu.
b. Keluarga
Keluarga memegang peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan perilaku individu.Hal ini karena pola asuh orang tua akan membentuk kebiasaan anak yang secara tidak langsung mempengaruhi pola hidupnya.
c. Kelas sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang, dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat, dan tingkah laku yang sama. Ada dua unsur pokok dalam sistem sosial pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kedudukan (status) dan peranan. Kedudukan sosial artinya tempat seseorang dalam lingkungan pergaulan, prestise hak-haknya serta kewajibannya. Kedudukan sosial ini dapat dicapai oleh seseorang dengan usaha yang sengaja maupun diperoleh karena kelahiran. Peranan merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan. Apabila individu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka ia menjalankan suatu peranan.
d. Kebudayaan
Kebudayaan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang diperoleh individu sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu yang dipelajari dari pola-pola perilaku yang normatif, meliputi ciri-ciri pola pikir, merasakan dan bertindak.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup berasal dari dalam (internal) dan dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi sikap, pengalaman dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif , dan persepsi. Adapun faktor eksternal meliputi kelompok referensi, keluarga, kelas sosial, dan kebudayaan. Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Pemasar mencari hubungan antara produknya dengan kelompok gaya hidup konsumen. Contohnya, perusahaan penghasil komputer mungkin menemukan bahwa sebagian besar pembeli komputer berorientasi pada pencapaian prestasi. Dengan demikian, pemasar dapat dengan lebih jelas mengarahkan mereknya ke gaya hidup orang yang berprestasi.
Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain, berkaitan dengan status sosial yang disandangnya. Untuk merefleksikan image inilah, dibutuhkan simbol-simbol status tertentu, yang sangat berperan dalam mempengaruhi perilaku konsumsinya.
Fenomena ini pokok pangkalnya adalah stratifikasi sosial, sebuah struktur sosial yang terdiri lapisan-lapisan :
 dari lapisan teratas sampai lapisan terbawah.
Dalam struktur masyarakat modern,
status sosial haruslah diperjuangkan (achieved)
dan bukannya karena diberi atau berdasarkan garis keturunan (ascribed).
Selayaknya status sosial merupakan penghargaan masyarakat atas prestasi yang dicapai oleh seseorang. Jika seseorang telah mencapai suatu prestasi tertentu, ia layak di tempatkan pada lapisan tertentu dalam masyarakatnya. Semua orang diharapkan mempunyai kesempatan yang sama untuk meraih prestasi, dan melahirkan kompetisi untuk meraihnya.
Jadi pada kesimpulannya, gaya hidup adalah suatu pola atau cara individu mengekspresikan atau mengaktualisasikan, cita-cita, kebiasaan / hobby, opini, dsb dengan lingkungannya melalui cara yang unik, yang menyimbolkan status dan peranan individu bagi linkungannya. Gaya hidup dapat dijadikan jendela dari kepribadian masing-masing invidu.Setiap individu berhak dan bebas memilih gaya hidup mana yang dijalaninya, baik itu gaya hidup mewah (glamour), gaya hidup hedonis, gaya hidup punk, gaya hidup sehat, gaya hidup sederhana, dsb.
Gaya hidup mewah memang sudah menjadi bagian hidup manusia. Sebagai makhluk sosial,manusia membutuhkan interaksi dengan banyak hal. Manusia memerlukan pemenuhan kebutuhannya yang mencakup sandang,pangan, dan papan. Ketiga hal ini sangat penting dalam kehidupan manusia. Manusia bergantung pada makanan,pakaian, dan tempet tinggal. Kebutuhan akan ketiga hal tersebut menjadikan sebagian orang memberlakukan gaya hidup mewah. Manusia memiliki nafsu yang berujung pada masalah selera dan gengsi,termasuk gaya hidup mewah.

Sumber :
 http://rizkiamaliafebriani.wordpress.com/2013/01/06/pengaruh-kelas-sosial-dan-status/
http://ayankvoice.wordpress.com/2013/01/10/pengaruh-kelas-sosial-dan-status/

Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian Dan Konsumsi


Kebudayaan dalam bahasa Inggris disebut culture. Kata tersebut sebenarnya berasal dari bahasa Latin = colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi tanah pertanian. Sedangkan kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata buddayah. Kata buddayah berasal dari kata budhi atau akal. Manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya yaitu pikiran (cipta), rasa dan kehendak (karsa). Hasil ketiga potensi budaya itulah yang disebut kebudayaan. Dengan kata lain kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan cipta manusia mengembangkan kemampuan alam pikir yang menimbulkan ilmu pengetahuan. Dengan rasa manusia menggunakan panca inderanya yang menimbulkan karya-karya seni atau kesenian. Dengan karsa manusia menghendaki kesempurnaan hidup, kemuliaan dan kebahagiaan sehingga berkembanglah kehidupan beragama dan kesusilaan.
Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. kebudayaan itu hanya dimiliki oleh masyarakat manusia;
2. kebudayaan itu tidak diturunkan secara biologis melainkan diperoleh melalui proses belajar; dan
3. kebudayaan itu didapat, didukung dan diteruskan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.


Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
DIMANA SESEORANG MENEMUKAN NILAI- NILAI YANG DI ANUT 
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. Tak heran apabila antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai .

Ciri-ciri pembentukan nilai-nilai sosial yang di anut
·         Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil interaksi antar warga masyarakat.
·         Disebarkan di antara warga masyarakat (bukan bawaan lahir).
·         Terbentuk melalui sosialisasi (proses belajar)
·         Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia.
·         Bervariasi antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain. Dapat memengaruhi   pengembangan diri sosial
·         Memiliki pengaruh yang berbeda antar warga masyarakat.
·         Cenderung berkaitan satu sama lain. 

Berdasarkan ciri-cirinya, nilai sosial dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu nilai dominan dan nilai mendarah daging (internalized value).

PENGARUH KEBUDAYAAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi. Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli, serta mengapa mereka membeli. 

a.       Faktor Budaya 
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen. Pengiklan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, sub budaya dan kelas social pembeli. Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Setiap kebudayaan terdiri dari sub budaya – sub budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak sub budaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar seringkali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. 

b.      Pengaruh Budaya dapat Memuaskan Kebutuhan 
Budaya yang ada di masyarakat dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Budaya dalam suatu produk yang memberikan petunjuk, dan pedoman dalam menyelesaikan masalah dengan menyediakan metode “Coba dan buktikan” dalam memuaskan kebutuhan fisiologis, personal dan sosial. Misalnya dengan adanya budaya yang memberikan peraturan dan standar mengenai kapan waktu kita makan, dan apa yang harus dimakan tiap waktu seseorang pada waktu makan. Begitu juga hal yang sama yang akan dilakukan konsumen misalnya sewaktu mengkonsumsi makanan olahan dan suatu obat. 

c.       Pengaruh Budaya dapat Dipelajari 
Budaya dapat dipelajari sejak seseorang sewaktu masih kecil, yang memungkinkan seseorang mulai mendapat nilai-nilai kepercayaan dan kebiasaan dari lingkungan yang kemudian membentuk budaya seseorang. Berbagai macam cara budaya dapat dipelajari. Seperti yang diketahui secara umum yaitu misalnya ketika orang dewasa dan rekannya yang lebih tua mengajari anggota keluarganya yang lebih muda mengenai cara berperilaku. Ada juga misalnya seorang anak belajar dengan meniru perilaku keluarganya, teman atau pahlawan di televisi. Begitu juga dalam dunia industri, perusahaan periklanan cenderung memilih cara pembelajaran secara informal dengan memberikan model untuk ditiru masyarakat. Misalnya dengan adanya pengulangan iklan akan dapat membuat nilai suatu produk dan pembentukan kepercayaan dalam diri masyarakat. Seperti biasanya iklan sebuah produk akan berupaya mengulang kembali akan iklan suatu produk yang dapat menjadi keuntungan dan kelebihan dari produk itu sendiri. Iklan itu tidak hanya mampu mempengaruhi persepsi sesaat konsumen mengenai keuntungan dari suatu produk, namun dapat juga mempengaruhi persepsi generasi mendatang mengenai keuntungan yang akan didapat dari suatu kategori produk tertentu. 

STRUKTUR KONSUMSI
  Secara matematis struktur konsumsi yaitu menjelaskan bagaimana harga beragam sebagai hasil dari keseimbangan antara ketersediaan produk pada tiap harga (penawaran) dengan kebijakan distribusi dan keinginan dari mereka dengan kekuatan pembelian pada tiap harga (permintaan). Grafik ini memperlihatkan sebuah pergeseran ke kanan dalam permintaan dari D1 ke D2bersama dengan peningkatan harga dan jumlah yang diperlukan untuk mencapai sebuah titik keseimbangan (equibilirium) dalam kurva penawaran (S).

DAMPAK NILAI- NILAI INTI TERHADAP PEMASAR 
1.      Kebutuhan 
Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kehilangan, dan manusia mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut karena bukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll), tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas konsumen akan mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. 

2.      Keinginan 
Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaya dan kepribadian individual dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang, keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan sekaligus memenuhi kebutuhan manusia dengan menembus keterbatasan tersebut, paling tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh : manusia butuh makan, tetapi keinginan untuk memuaskan lapar tersebut tergantung dari budayanya dan lingkungan tumbuhnya. Orang Yogya akan memenuhi kebutuhan makannya dengan gudeg, orang Jepang akan memuaskan keinginannya dengan makanan sukayaki dll. 

3.      Permintaan 
Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut, akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat yang paling memuaskan. Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan manusia akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan untuk membelinya. 

PERUBAHAN NILAI 
Budaya juga perlu mengalami perubahan nilai. Ada beberapa aspek dari perlunya perluasan perubahan budaya yaitu :

a.       Budaya merupakan konsep yang meliputi banyak hal atau luas. Hal tersebut termasuk segala sesuatu dari pengaruh proses pemikiran individu dan perilakunya. Ketika budaya tidak menentukan sifat dasar dari frekuensi pada dorongan biologis seperti lapar, hal tersebut berpengaruh jika waktu dan cara dari dorongan ini akan memberi kepuasan.

b.      Budaya adalah hal yang diperoleh. Namun tidak memaksudkan mewarisi respon dan kecenderungan. Bagaimanapun juga, bermula dari perilaku manusia tersebut. 

c.        Kerumitan dari masyarakat modern yang merupakan kebenaran budaya yang jarang memberikan ketentuan yang terperinci atas perilaku yang tepat. 

Variasi nilai perubahan dalam nilai budaya terhadap pembelian dan konsumsi 
Nilai budaya memberikan dampak yang lebih pada perilaku konsumen dimana dalam hal ini dimasukkan kedalam kategori-kategori umum yaitu berupa orientasi nilai-nilai lainnya yaitu merefleksi gambaran masyarakat dari hubungan yang tepat antara individu dan kelompok dalam masyarakat. Hubungan ini mempunyai pengaruh yang utama dalam praktek pemasaran. Sebagai contoh, jika masyarakat menilai aktifitas kolektif, konsumen akan melihat kearah lain pada pedoman dalam keputusan pembelanjaan dan tidak akan merespon keuntungan pada seruan promosi untuk “menjadi seorang individual”. Dan begitu juga pada budaya yang individualistik. Sifat dasar dari nilai yang terkait ini termasuk individual/kolektif, kaum muda/tua, meluas/batas keluarga, maskulin/feminim, persaingan/kerjasama, dan perbedaan/keseragaman. 

Individual/kolektif 
Budaya individualis terdapat pada budaya Amerika, Australia, Inggris, Kanada, New Zealand, dan Swedia. Sedangkan Taiwan, Korea, Hongkong, Meksiko, Jepang, India, dan Rusia lebih kolektifis dalam orientasi mereka. Nilai ini adalah faktor kunci yang membedakan budaya, dan konsep diri yang berpengaruh besar pada individu. Tidak mengherankan, konsumen dari budaya yang memiliki perbedaan nilai, berbeda pula reaksi mereka pada produk asing, iklan, dan sumber yang lebih disukai dari suatu informasi. Seperti contoh, konsumen dari Negara yang lebih kolektifis cenderung untuk menjadi lebih suka meniru dan kurang inovatif dalam pembelian mereka dibandingkan dengan budaya individualistik. Dalam tema yang diangkat seperti ” be your self” dan “stand out”, mungkin lebih efektif di negara amerika tapi secara umum tidak di negara Jepang, Korea, atau Cina. 

Usia muda/tua 
Dalam hal ini apakah dalam budaya pada suatu keluarga, anak-anak sebagai kaum muda lebih berperan dibandingkan dengan orang dewasa dalam pembelian. Dengan kata lain adalah melihat faktor budaya yang lebih bijaksana dalam melihat sisi dari peran usia. Seperti contoh di Negara kepulauan Fiji, para orang tua memilih untuk menyenangkan anak mereka dengan membeli suatu barang. Hal ini berbeda dengan para orang tua di Amerika yang memberikan tuntutan yang positif bagi anak mereka. Disamping itu, walaupun Cina memiliki kebijakan yang mengharuskan untuk membatasi keluarga memiliki lebih dari satu anak, tetapi bagi budaya mereka anak merupakan “kaisar kecil” bagi mereka. Jadi, apapun yang mereka inginkan akan segera dipenuhi. Dengan kata lain, penting untuk diingat bahwa segmen tradisional dan nilai masih berpengaruh dan pera pemasar harus menyesuaikan bukan hanya pada lintas budaya melainkan juga pada budaya didalamnya. 

Luas/batasan keluarga 
Yang dimaksud disini adalah bagaimana keluarga dalam suatu budaya membuat suatu keputusan penting bagi anggota keluarganya. Dengan kata lain apakah peran orang dewasa (orang tua) memiliki kebijakan yang lebih dalam memutuskan apa yang terbaik bagi anaknya. Atau malah sebaliknya anak-anak memberi keputusan sendiri apa yang terbaik bagi diri mereka sendiri. Dan bisa dikatakan juga bahwa pengaruh pembelian oleh orang tua akan berpengaruh untuk seterusnya pada anak. Seperti contoh pada beberapa budaya yaitu seperti di Meksiko, sama halnya dengan Amerika, peran orang dewasa sangat berpengaruh. Para orang tua lebih memiliki kecenderungan dalam mengambil keputusan dalam membeli. Begitu juga para orang dewasa muda di Thailand yang hidup sendiri diluar dari orang tua atau keluarga mereka. Tetapi ketergantungan dalam membeli masih dipengaruhi oleh orang tua maupun keluarga mereka. Yang lain halnya di India, sesuatu hal yang akan dibeli diputuskan bersama-sama dalam satu keluarga yaitu seperti diskusi keluarga diantara mereka. 

PERUBAHAN INSTITUSI
REPUBLIKA.CO.ID,KARANGAYAR – Pelestarian terhadap seni budaya batik menjadi salah kaprah. Masalahnya, seluruh siswa SMP dan SMA/SMK di Kabupaten Karanganyar diwajibkan membeli seragam batik. Kewajiban ini berlaku bagi siswa baru maupun siswa lama saat orangtua mengambil rapot kenaikan kelas.
Koleksi seragam sekolah bertambah. Siswa SMP, misalnya, selain memiliki seragam putih-biru dan Pramuka, kini bertambah seragam batik. Demikian dengan siswa SMA/SMK. Selain seragam putih-abu-abu dan Pramuka, kini juga bertambah seragam batik.
Ini yang dipersoalkan orangtua di sana. Mereka bukan saja mempermasalahkan cara ”paksaan” yang dilakukan pihak sekolah. Tapi, soal harga yang terlalu tinggi.
”Masak seragam batik printing harganya Rp 179 ribu per potong,” tutur salah seorang walisiswa kepada Republika.
Walisiswa dari sebuah SMPN di Jaten, Karangnyar, ini merasa keberatan dengan model pungutan seperti ini. Masalahnya, siswa setiap ajaran baru itu wajib membeli seragam reguler dan seragam olahraga.
Menurutnya, banyak orangtua yang memprotes. Tapi, mereka tak dapat berbuat banyak. ”kebijakan seragam batik sebagai identitas sekolah. Mau tidak mau, siswa harus membeli,” katanya.
Siswa SMAN I Karanganyar mewajibkan membeli seragam batik lewat koperasi sekolah. Orangtua disodori belangko pembelian seragam batik senilai Rp 179 ribu. Ini diberikan saat orangtua mengambil rapor. Dalam blangko disebutkan, orangtua bisa membayar batik saat mengambil rapor. Atau setelah libur sekolah.

Sumber :
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/01/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian-dan-konsumsi/
http://fitrinuraisyah26.blogspot.com/2013/01/pengaruh-kebudayaan-terhadap-pembelian.html